Adsalo

Iseng-iseng berhadiah BMW E39 523i Manual

 Jadi beberapa hari lalu saya iseng-iseng melihat sebuah iklan BMW E39 tahun 1997.


Si penjual buka harga 30, iseng-iseng cek ah, gak ada salahnya kan?

Sampe disana, kondisi unit memang sedikit mengecewakan.. beberapa minus yang saya temukan:
-Mesin getar saat langsam dan ada asap hitam halus. Padahal mesin 6 silinder harusnya gak bergetar. Nah saya ngecek oli, oli full kok. Gak ada tanda tanda air radiator nyampur ke oli juga.
-Kopling lengket. Tapi anehnya minyak rem dan kopling gak berkurang, jadi oleh owner dipasangkan karet supaya pedal kopling mau balik.
-Kaca belakang kiri power windownya gak fungsi.
-Pajak off lama
-ABS dan ASR gak berfungsi.
-Ada beberapa titik keropos, dan kap depan catnya ngelotok sampai dibawah cat dasar karena pernah sundul pickup.

Tapi meskipun begitu.. ada beberapa poin positif yang saya temukan..

-Interior ori, wangi masih asli BMW tahun 90an.
-Elektrikal nyala
-Kaki-kaki sempurna, velg dan ban ori. Waktu test drive saya minta owner yang bawa, saya duduk didepan berkonsentrasi penuh pada suara-suara yang mungkin saya temukan saat perjalanan. Dan ternyata tidak ada bunyi-bunyi kecuali mesin yang bergemuruh karena misfire/getar tadi.
-Radiator, water pump, pokoknya bagian HVAC mesin dan kabin, fungsi semua.

Saya berpikir.. Ya kalau body keropos dibiarkan aja lah ya, karena toh unitnya mau dikampak. Jadi saya mulai estimasi-estimasi harganya.. Tapi jujur 30 kemahalan. Jadi saya memberanikan diri tawar murah.. 18 juta. Owner kelihatan belum mau untuk turun dibawah 25 juta. Akhirnya saya pulang.

Keesokan paginya, saya terbangun karena ada telepon masuk. Ya, ownernya yang telepon, dia bertanya, kalau 20 mau ambil gak? Saya mengiyakan dan langsung lompat bangun. Tanpa mandi lagi saya pergi bersama ayah untuk mengambil mobil tersebut.

Singkat cerita, setelah deal kami pun langsung memboyong si paus biru ini kembali ke garasi rumah.. Dan saat itulah baru saya test drive mobil ini, setelah deal.

Ya, inilah BMW E39 523i Mauritius Blue tahun 1997.






Sampai di garasi rumah, ibu saya terheran-heran dengan ukuran mobil ini. Pasalnya, mobil kami rata-rata panjangnya cuma mentok di 4.5 meter, dan tidak pernah sampai 4.8 meter seperti E39 ini. Ibu saya semakin ternganga ketika mengetahui mobil ini saya boyong dengan harga 20 juta. Akhirnya ibu saya berkata..

"Ini mobil jangan dikampak. Direstorasi aja, kalau uda bagus nanti mama yang pake dan bayar pajak & maintenance rutinnya".

Okeyy kelihatannya saya gagal bikin kampakan. Akhirnya pagi itu saya bersama ayah mengecek mobil ini dimulai dari masalah yang kami temui saat cek unit.


Dan luar biasa.. Saya menemukan bahwa koil silinder 1 & 2 mati. Koil saya tukar ke silinder 3 & 4, dan silinder 3 & 4 langsung misfire. Sip lah, tinggal order 2 koil, satu masalah selesai.

Saya melakukan pengecekan terhadap master kopling, dan saya menemukan bahwa master kopling atas yang sedikit bermasalah, meski tidak ada kebocoran sama sekali. Ketika kopling ditekan, ada seperti angin yang keluar dari master kopling. Selagi menunggu master kopling dan koil datang, saya berencana untuk mencoba bleeding kopling dulu.. Siapa tahu hanya karena "angin masuk".

Apakah mobil ini akan muncul rewel lainnya? Ataukah ini akan menjadi harta karun bagi kami..?

Kita lihat saja progressnya








No comments

adsterra

Powered by Blogger.