Iseng-iseng berhadiah BMW E39 523i Manual (Part 2)
Hari ini karena nunggu barang dateng.. Yaa sabtu minggu sparepart belum diproses, tambah kemarin tanggal merah bikin barang ini lama datangnya, mungkin kamis baru datang..
Jadi saya iseng iseng bersihin radiator dulu.
Sejak ambil unit, mobil ini diisikan air biasa, dan saya tidak menyukai penggunaan air biasa pada mesin. Dan benar, waktu saya kuras, airnya agak butek dan banyak sisa-sisa pasir.
Jadi saya kuras sampai benar-benar bersih.. Lalu saya isikan coolant sebanyak 2 liter lalu ditambah air distilasi sampai penuh, baru saya bleeding radiatornya..
Nah saya masih penasaran dengan fakta bahwa kadang kadang kopling mobil ini lengket tapi master kopling atasnya kering.. Jadi sekalian saya ngolong kebawah untuk bleeding. Curiganya sih karena ada udara..
Setelah saya bleeding kopling dan memastikan tidak ada udara lagi (minyak rem dan koplingnya kotor banget), saya melihat bagian bawah bellhousing gearbox (tempat kopling) agak basah. Padahal mesin udah lama dimatikan, sebelumnya saya kira tetesan AC namun waktu saya pegang seperti bukan air. Naah ini dia penyebabnya! Master kopling bawah rembes halus..
Jadi saya memutuskan untuk melanjutkan bleeding kopling nanti saja ketika master kopling saya sudah datang..
Nah, mungkin jika ada yang nanya.. Kenapa saya berani aja untuk memutuskan lanjut bangun E39 ini daripada dikampak?
Yang pertama, E39 ini sejatinya sukucadang di bagian mesin, radiator, transmisi mirip dengan E36 323i. Artinya sparepartnya buanyak. Setelah pernah pegang W202 dan E30, saya belajar dari pengalaman bahwa jauh lebih sulit membenahi mobil yang sudah dimodifikasi, khususnya interior, kaki-kaki, audio, dan aftermarket LED/HID daripada mobil yang kondisinya ori tapi mungkin ada minus di bagian mesin.
Yang kedua, saya mungkin salah, tapi saya percaya bahwa 523i prefacelift ini adalah tipe yang paling murah perawatannya karena transmisinya manual, sampai pengaturan jok dan setir juga masih serba manual. 520i facelift setahu saya hanya memiliki transmisi otomatis, meski joknya serba manual. Memang perbaikan motor elektrik mungkin tidak mahal, tapi saya tidak berniat menghabiskan waktu dan uang di bengkel demi sesuatu yang terlihat kurang penting tapi mengganggu seperti pengaturan postur mengemudi.
Nah saya masih penasaran dengan fakta bahwa kadang kadang kopling mobil ini lengket tapi master kopling atasnya kering.. Jadi sekalian saya ngolong kebawah untuk bleeding. Curiganya sih karena ada udara..
Setelah saya bleeding kopling dan memastikan tidak ada udara lagi (minyak rem dan koplingnya kotor banget), saya melihat bagian bawah bellhousing gearbox (tempat kopling) agak basah. Padahal mesin udah lama dimatikan, sebelumnya saya kira tetesan AC namun waktu saya pegang seperti bukan air. Naah ini dia penyebabnya! Master kopling bawah rembes halus..
Jadi saya memutuskan untuk melanjutkan bleeding kopling nanti saja ketika master kopling saya sudah datang..
Nah, mungkin jika ada yang nanya.. Kenapa saya berani aja untuk memutuskan lanjut bangun E39 ini daripada dikampak?
Yang pertama, E39 ini sejatinya sukucadang di bagian mesin, radiator, transmisi mirip dengan E36 323i. Artinya sparepartnya buanyak. Setelah pernah pegang W202 dan E30, saya belajar dari pengalaman bahwa jauh lebih sulit membenahi mobil yang sudah dimodifikasi, khususnya interior, kaki-kaki, audio, dan aftermarket LED/HID daripada mobil yang kondisinya ori tapi mungkin ada minus di bagian mesin.
Yang kedua, saya mungkin salah, tapi saya percaya bahwa 523i prefacelift ini adalah tipe yang paling murah perawatannya karena transmisinya manual, sampai pengaturan jok dan setir juga masih serba manual. 520i facelift setahu saya hanya memiliki transmisi otomatis, meski joknya serba manual. Memang perbaikan motor elektrik mungkin tidak mahal, tapi saya tidak berniat menghabiskan waktu dan uang di bengkel demi sesuatu yang terlihat kurang penting tapi mengganggu seperti pengaturan postur mengemudi.
Dan yang terakhir.. E39 ini mewahnya sangat terasa, levelnya jauuuh diatas seri 3 E36 dan lebih dekat ke seri 7 E38. Mungkin bisa dibilang kombinasi terbaik antara kemewahan seri 5, kemudahan perawatan dan harga. Saya tidak merasa E34 cukup mewah, sedangkan untuk E60 perawatan dan harganya jauh diatas E39.
Kalau E30 saya senang dengan handlingnya, E39 saya senang dengan rasa lapang, tenaga yang berisi tapi tidak kasar, serta tentu kemewahannya, meski harus mengorbankan handling.
Namun waktu test drive, ada perasaan yang aneh. Mobil ini masih mau berakselerasi di gigi 3 meski kecepatan dibawah 20 km/jam. Tapi memang terasa sekali koplingnya sedikit slip. Jadi hari Jumat saya memutuskan untuk bawa ke bengkel langganan saya dari dulu untuk cek kopling..
Dan betul, kopling setnya sudah mulai uzur dan kudu diganti..
Mungkin orang lain bakalan stres dan kecewa ya, namun saya justru senang. Ganti master kopling dan kopling set berarti saya tidak perlu memikirkan soal transmisi selama bertahun-tahun kedepan.. Biasanya sih saya ganti kopling set itu bisa 5-8 tahun.. Gak masalah..
Kesempatan turun transmisi juga saya gunakan untuk mengecek undercarriage mobil ini dan ternyata luar biasa.. Tidak keropos seperti yang saya bayangkan, jadi keropos di bagian luar ternyata hanya keropos lokal, dan memang saya berencana untuk memperbaikinya dalam waktu dekat..
Jadi untuk masalah mesin pincang.. udah done.. Wow saya cukup kagum dengan tenaga mesin M52B25 ini, mana odometer baru 110 ribu jadi kelihatannya mesin belum capek, konsumsi BBM masih kisaran 1 liter untuk 7-8 km dalam kota oktan 92. Tidak beda jauh dengan mobil baru berkapasitas mesin serupa.
Transmisi? Semoga dengan penggantian kopling & masternya tidak ada masalah lagi..
Radiator sudah di flush dan ganti coolant, dalam 1-2 minggu kedepan akan saya monitor terus..
Semoga keputusan kami membangun mobil ini alih-alih dikampak tidak salah..
Kesempatan turun transmisi juga saya gunakan untuk mengecek undercarriage mobil ini dan ternyata luar biasa.. Tidak keropos seperti yang saya bayangkan, jadi keropos di bagian luar ternyata hanya keropos lokal, dan memang saya berencana untuk memperbaikinya dalam waktu dekat..
Jadi untuk masalah mesin pincang.. udah done.. Wow saya cukup kagum dengan tenaga mesin M52B25 ini, mana odometer baru 110 ribu jadi kelihatannya mesin belum capek, konsumsi BBM masih kisaran 1 liter untuk 7-8 km dalam kota oktan 92. Tidak beda jauh dengan mobil baru berkapasitas mesin serupa.
Transmisi? Semoga dengan penggantian kopling & masternya tidak ada masalah lagi..
Radiator sudah di flush dan ganti coolant, dalam 1-2 minggu kedepan akan saya monitor terus..
Semoga keputusan kami membangun mobil ini alih-alih dikampak tidak salah..
Post a Comment